Rabu, 12 Maret 2014

Proses (Sebuah Catatanku Tentang Angga Pratama/ Rian Agung Saputro)

Sebelumnya saya ucapkan selamat dan terima kasih untuk Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan dan Tontowi Ahmad/ Lilyana Natsir yang telah berhasil menjadi juara di All England tahun 2014. Dua gelar yang sangat membanggakan bagi seluruh masyarakat Indonesia tentunya. Namun disini saya akan memberikan catatan (semacam pendapat pribadi) untuk pemain bulutangkis favoritku selain Suci Rizki Andini/ Tiara Rosalia Nuraidah, yaitu Angga Pratama/ Rian Agung Saputro.

Memang menyesakkan melihat hasil akhir pertandingan babak perempat final All England 2014 antara Angga/ Rian melawan Hiroyuki Endo/ Kenichi Hayakawa (pemain asal Jepang) kemarin. Pertandingan yang sangat alot dan ketat harus diterima Angga/ Rian sebagai kekalahan. Jika kita yang melihat mereka saja merasa kecewa dan menyayangkan, apalagi mereka yang bermain. Tentu saja kekalahan ini tak pernah mereka harapkan. Namun, aku tak mau berandai-andai, karena 'andai saja' tak akan mengubah hasil dan hanya akan mengurung kita dalam ruang penyesalan. Aku lebih berharap kekalahan ini bisa menjadi pelajaran dan pengalaman berharga bagi keduanya untuk kedepannya.


Memang prestasi Angga/ Rian belum sementereng Ahsan/ Hendra dan Owi/Butet sekarang, tapi yang aku lihat prestasi mereka secara keseluruhan menunjukkan grafik yang meningkat dari tahun ke tahun sejak mereka dipasangkan. Aku tak tahu kapan persisnya mereka dipasangkan. Aku pertama kali "mengenal" mereka di turnamen Dutch Open Grand Prix 2010. Walaupun sebelumnya aku sudah cukup familiar dengan nama Angga Pratama ketika di Kejuaraan Dunia Junior 2009 (satu-satunya kejuaraan dunia junior yang aku ikuti berita-beritanya). Waktu itu aku melihat bakat-bakat besar yang akan lahir di tahun itu, seperti Angga, Rendy, Berry, Ulin, Suci, Tiara dan Della. Namun rasanya bakat mereka kurang dimaksimalkan ketika mereka masih di kelas junior.

Di tahun 2010, prestasi Angga/ Rian belum terlihat. Mereka masih menjajaki turnamen-turnamen yang mereka ikuti dan masih terhenti di babak-babak awal. Tahun 2011 adalah tahun dimana banyak kejutan-kejutan yang mereka berikan, dimulai dari masuknya mereka ke babak final India Open Super Series 2011 (label super series pertama kalinya bagi India) dengan mengalahkan pemain-pemain unggulan di babak-babak sebelumnya, termasuk seniornya dulu Bona/ Ahsan. Meskipun pada akhirnya anti klimaks di babak final dengan kalah cukup telak dengan pemain Jepang (Hirokatshu Hashimoto/ Noriyasu Hirata). Kejutan berikutnya adalah ketika mereka mampu menjungkalkan Jung Jae Sung/ Lee Yong Dae yang saat itu diunggulkan di posisi dua di Indonesia Open Super Series Premier 2011 di babak kedua. Meskipun lagi-lagi mereka anti klimaks di babak berikutnya karena kalah telak dari Chai Biao/ Guo Zendong dari China. Di tahun ini pula mereka pertama kalinya menyandang gelar juara di Vietnam Grand Prix. Selebihnya mereka masih terhenti di babak-babak awal.

Di tahun 2012, Angga/ Rian mulai mampu mencapai babak-babak akhir turnamen kelas Grand Prix Gold, tapi tak ada satu pun gelar yang mampu mereka peroleh. Di Australia Open Grand Prix Gold, mereka kalah di babak semifinal dari Markis Kido/ Hendra Setiawan. Sedangkan di Indonesia Open Grand Prix Gold dan Chinese Taipe Grand Prix Gold mereka harus berpuas sebagai runner up, dikalahkan Kim Ki Jung/ Kim Sa Rang di Indonesia dan Zakry/ Tazari di Chinese Taipe. Di kelas super series mereka masih kalah di babak-babak awal, kecuali di India Open Super Series 2012 dimana mereka bisa mencapai babak semifinal.

Gelar-gelar turnamen kelas grand prix mulai mereka raih di tahun 2013. Di tahun ini, mereka menyandang tiga gelar, yaitu Australia Open Grand Prix Gold, New Zealand Open Grand Prix dan Indonesia Open Grand Prix Gold. Tiga gelar kelas grand prix tersebut ternyata belum mampu mengantar mereka ke persaingan kelas super series. Selain di India Open Super Series 2013 (mencapai babak semifinal), mereka masih kesulitan menembus babak-babak akhir super series. Dan di akhir tahun 2013, mereka menyumbangkan medali emas bagi Indonesia di Sea Games setelah mengalahkan rekan senegara Berry Angriawan/ Ricky Karanda Suwardi di babak final.

Memasuki tahun 2014, Angga/ Rian mulai bisa menunjukkan persaingan di kelas super series. Dua turnamen yang mereka ikuti, Malaysia Open Super Series Premier dan All England Super Series Premier mampu ditaklukkan keduanya hingga babak semifinal dan perempat final. Dua kekalahan di turnamen tersebut dinilai karena kurang beruntung. Bagiku, beruntung adalah ketika usaha bertemu dengan peluang. Apakah usaha mereka kurang maksimal atau mereka kurang mampu memanfaatkan peluang? Aku tak tahu. Aku lebih suka menyebut bahwa 'faktor X' belum mau menghampiri mereka. Mungkin saja mereka dinilai belum cukup siap mendapatkannya. Aku percaya bahwa 'faktor X' akan hadir di waktu yang tepat. Semoga saja mereka tidak pernah lelah untuk selalu berproses. Aku harap mereka "menikmati" proses perjalanan panjang mereka ini. Aku yakin dengan usaha keras mereka, hasil yang maksimal akan mereka petik, karena kerja keras tak akan menuai hal yang sia-sia.

Kalau dilihat dari kacamata yang berbeda, rasanya kita bisa sedikit berbangga dengan Angga/Rian. Mereka adalah pasangan termuda di daftar peringkat sepuluh besar dunia. Pasangan seumuran mereka yang dibawah mereka adalah Manepong Jongjit/ Nipitphon Puangapech dari Thailand di peringkat dua puluh besar. Pemain seumuran lainnya adalah Lu Kai dari China dan Ow Yao Han dari Malaysia yang "baru akan" diorbitkan dengan dipasangkan dengan senior mereka.

Angga Pratama bisa jadi menjadi momok menakutkan bagi Li Yong Bo (kepala pelatih China), karena dia menghempaskan anaknya, Li Gen di babak pertama Kejuaraan Dunia Junior 2009. Dan sekarang, bisa dikatakan bahwa Angga/ Rian adalah pengobrak-abrik mental pemain-pemain ganda putra China sejak di perempat final Sudirman Cup 2013 kemarin. Setelah Cai Yun/ Fu Haifeng dikalahkan Angga/ Rian, ganda senior China tersebut lebih mudah dikalahkan pemain-pemain lain. Dan puncaknya mereka dipecah setelah Kejuaraan Dunia 2013 dan dipasangkan dengan juniornya yang dimaksudkan untuk membimbing junior-juniornya. Kemudian di babak ketiga Kejuaraan Dunia 2013, mereka mengalahkan Liu Xiaolong/ Qiu Zihan (juara All England 2013). Terakhir kali ganda terbaik China itu mampu mereka kalahkan di babak kedua Malaysia Open Super Series Premier 2014. Mungkin saja ini juga yang mempengaruhi hasil buruk mereka di All England 2014 yang kalah di babak pertama dari pemain Inggris dengan skor telak. Dan di All England kemarin, Angga/ Rian mengandaskan Chai Biao/ Hong Wei di babak kedua.

Semoga saja Angga/ Rian lebih konsisten, tidak mudah menyerah, tidak pernah lelah untuk berproses dan semakin bekerja keras untuk menjadi yang terbaik, karena hanya yang terbaik lah yang akan dikenang sebagai 'pahlawan'. Tidak ada yang bisa menghentikan mereka selain diri mereka sendiri. Tetap semangat Angga/ Rian, kami selalu mendukung dan mendoakan kalian.

Semoga di turnamen terdekat yang mereka ikuti (India Open Super Series 2014), mereka bisa meraih hasil yang lebih baik dari tiga tahun sebelumnya di turnamen ini. Semoga India Open Super Series masih menjadi turnamen yang bersahabat bagi mereka, turnamen yang memberikan hasil positif untuk mereka. Amin. (Ini adalah doa dan harapan)



Sang Juara - Bondan Prakoso & Fade 2 Black

Usaplah keringat yang mengalir membasahi keningmu
Angkatlah ke atas dagumu yang tertunduk layu
Jangan menyerah, Jangan mengalah
Bangunkan, Bangkitkan semangat juangmu hingga membara
Yakinkan, pastikan inilah puncak segalanya
Berbanggalah karena kau adalah sang juara

Kau luapkan energi terhebatmu
Terangi bumi dengan peluh semangatmu
Hadirkan buih keringat, basuhi raga
Basuhi kulit, basuhi jiwa lalu busungkan dada

Keringat adalah hasil
Jerih payahmu terbayar dengan semangat yang kau ambil
Terbang tinggi menuju awan
Dimana kau bisa lupakan semua lawan

Setiap langkah, setiap jiwa di tiap langkah mulai bercerita
Wakilkan semua mimpi-mimpi yang tenggelam
Siap menantang bumi
Dan kau adalah pemenang

Bangunkan, Bangkitkan semangat juangmu hingga membara
Yakinkan, pastikan inilah puncak segalanya
Berbanggalah karena kau adalah sang juara

Buat apa menangis jika masih ada senyum
Buat apa kau mundur kawan jika hidup berjalan maju
Bila kau terjatuh segera bangkit dan bangun
Pusatkan pikiran dan tetap melaju
F ke O dan K ke U, S..  FOKUS
Konstan! Tetap lihat ke depan kawan
Genggam erat pegangan, lihatlah titik tuju
Raih pusat sasaran, jadilah nomor satu

Bangunkan, Bangkitkan semangat juangmu hingga membara
Yakinkan, pastikan inilah puncak segalanya
Jangan menyerah, jangan mengalah
Berbanggalah karena kau adalah sang juara


Salam,
@AriOtnaigus

*gambar diambil dari sini