Minggu, 12 Mei 2013

Ceritaku Tentang #TNSALOA ~ Alexander Thian

Aku tahu nama Alexander Thian pertama kali dari buku "Sadgenic" - Rahne Putri di tulisan kolaborasi mereka di buku itu  yang berjudul "Secangkir Coklat & Dialog Sepi". Kemudian aku melihat nama itu lagi ketika ke toko buku. Nama itu tertulis di buku dengan cover warna kuning menyala berjudul "The Not So Amazing life Of  @aMrazing". Jujur saja, warna cover dan judul yang sepenuhnya belum kumengerti waktu itu belum cukup kuat menarik hasratku untuk membelinya. Tapi, harus kuakui kalau nama Alexander Thian di buku itu cukup membuatku penasaran. Aku pegang buku itu, kemudian membaca ringkasan di belakang buku itu. Ada tulisan yang akhirnya mendorongku untuk membelinya, 'Terkadang manusia memang hanya memandang penampilan luar. Menghakimi bahwa sebuah buku pasti jelek isinya hanya karena cover yang buruk'. Seperti dapat membaca hatiku saat itu, tulisan itu menamparku untuk segera tersadar bahwa penampilan luar terkadang menipu. Walaupun sebenarnya sulit untuk tak menilai sesuatu dari luarnya, karena itulah yang pertama kali ditangkap oleh mata.

Buku ini berisi 14 cerita tentang orang-orang yang pernah ditemui Alex sewaktu menjaga konter handphone di sebuah mal. 14 cerita yang menggambarkan sebagian kecil watak dan tingkah manusia dari milyaran manusia di dunia. Buku ini 'ringan' namun 'dalam'. "Meributkan yang tak penting, menyepelekan yang penting." Dan buku ini termasuk buku laris, sekedar informasi, buku yang kubeli adalah cetakan kedua.

1. Maria Kere Vs Selin Dion

Cerita tentang Bapak yang salah tapi ngeyel dengan kesalahannya, cukup tepat sebagai pembuka buku. Dan disini, Alex ngibulin bapak itu. Cukup bikin gemes dan mengundang senyum ketika membaca ini. :)

2. Kondom Ona Sutra

Sebenarnya agak 'jijik' membaca akhir cerita ini. Seorang ababil super modis yang doyan dangdut, membawa kondom bekas di dompetnya dan digunakannya sebagai jimat. Pertanyaan untuk Alex, sekarang masih merinding nggak kalau ingat pernah pegang kondom bekas 'Ona Sutra'? :p

3. Fesbuk, Oh, Fesbuk...

Bercerita tentang Bapak-bapak tajir yang gaptek abis. Berharap handphone "Pelangi" miliknya bisa buat fesbukan seperti punya anaknya. Cerita ini membuatku tertawa sekaligus teringat bapakku di rumah yang gaptek, bedanya bapakku gak tajir. :(

4. Dummy Seharga Dua Juta

Perasaanku mulai dipermainkan Alex disini. Setelah di cerita-cerita sebelumnya dibuat cengengesan, tiba-tiba saja aku dibuat merenung membaca kisah ini. Pak Soni, yang berniat membelikan handphone baru untuk anaknya yang 'spesial dan tak terduga', Rama, ternyata tertipu oleh orang tega yang nggak dikenalnya. Sama halnya dengan Alex, aku 'menangis' membaca kisah ini. Mungkin bukan aku dan Alex saja, siapa saja orang yang masih mempunyai hati yang sehat pasti tersentuh membaca kisah Pak Soni dan Rama. Quote kisah ini, "Selalu ada pelangi setelah hujan, dan selalu ada senyum di balik duka."

5. Nggak Canggih, Nggak Gaya? Nggak Gaul!

Aku diajak mundur ke masa kecilku yang sering memaksakan keinginan kepada orang tuaku tanpa melihat 'kemampuan' mereka. Maaf bapak dan ibuku.. :( Waktu baca cerita ini, rasanya pengen jitak anak cewek gendut bernama Tasya itu. :p

6. Amnesia Mendadak

Pengalaman Alex yang konternya di datangi artis Pinkan Mambo yang kehadirannya tak disadari Alex untuk beberapa waktu cukup membuat geli. Lain kali, kalau ketemu orang yang mirip artis, langsung tanya aja Lex, 'Kamu artis ya?" ^_^v

7. Napas Dari Neraka

Aku ingin minta maaf dulu sama Alex, karena tawaku pecah di cerita ini. Udah dikibulin anak SMP, nyium bau 'dahsyat', udah gitu jatuh dua kali dari kursi. Seandainya aku yang jadi hyena, pasti aku akan melakukan hal yang sama. Izin ketawa dulu ya, Lex. Hahaha.. :D

8. That Awkward Moment

Hal yang kudapat  dari cerita ini adalah 'aneh'. Baik dari kasus maupun orang-orangnya.

9. Don't Judge The Heart  By The Look

Cerita Alex tentang Mas Bambang disini membuatku tercengang, takjub, kagum dan terharu. Tulisan yang menamparku dengan keras adalah "Ada satu pepatah bahasa Latin yang artinya dalem,Lex. Homo homini lupus. Manusia adalah serigala untuk manusia lain. Kita sudah terbiasa menilai orang berdasarkan penampilan luar. Kalau pada pandangan pertama ndak bikin efek 'wah', kita akan menganggap rendah orang tersebut. Kita akan bertindak superior, mendakwa orang itu pasti lemah. Lingkungan mengajarkan dogma tersebut. Padahal, menilai orang dari kulit luar sebenarnya kan jahat. Kita nggak memberi kesempatan ke diri kita untuk mengenal lebih jauh. Kita cuma melihat apa  yang ingin kita lihat, bukan melihat apa yang seharusnya kita lihat. Kita lupa, beauty is only skin deep."

10. Dangdut Halitosis

Ketika aku sedang nyengir membayangkan ekspresi mahasiswa panik di cerita ini, kemudian dengan seenaknya Alex mengalihkan cerita ke bapak-bapak yang nyebelin. :|

11. Manajer Masturbasi

Ceritanya agak jorok, tapi lumayan menghibur. Bisa ikut menertawakan kekonyolan manajer mesum mal di cerita ini. :p

12. Saya Anggota Dewan Y U Know?!

Ini cerita yang paling nggak aku suka. Cerita tentang pejabat yang ujung-ujungnya hanya bikin dongkol. Pejabat bego yang nggak kreatif sama sekali. Pejabat yang ikut-ikutan mainstream dengan korupsi yang dianggapnya wajar dan menyenangkan. Fakk yuu pak!!

13. Preman Jadi-Jadian

Satu cerita lagi yang mengharuskanku menertawakan kesialan Alex (lagi). Pelajaran yang aku tangkap dari cerita ini adalah, "Satu kebohongan akan 'menarik' kebohongan-kebohongan berikutnya." Dan setuju dengan tulisan Alex yang dikatakannya sebagai pepatah yang datang dari masa depan., "Penyesalan selalu datang di akhir, karena yang datang di awal namanya pendaftaran. Jangan bohong ya Lex, ya!! ^_^v

14. Jujur Itu Mahal!

Rasanya pas untuk cerita penutup buku ini. Cerita tentang kisah dua orang manusia yang terjebak dalam rasa yang mereka sebut sebagai cinta. Mas Ngondek yang seorang gay yang akan menikahi Mbak Alay demi 'status' saja. Dan saya ingin mengucapkan 'SELAMAT!' kepada Alex yang telah jadi "pahlawan" di kisah ini. :p

Dan akhirnya saya menyimpulkan bahwa buku The Not So Amazing Life Of @aMrazing oleh Alexander Thian, yang bercerita tentang pengalamannya saat menjaga konter bersama dua 'hyena'nya dan pelanggan-pelanggannya yang aneh dan unik sebagai buku yang menghibur sekaligus menginspirasi. Mengingatkan kita untuk tidak menilai sesuatu dari luarnya saja. Tulisan di buku yang ingin aku kutip untuk penutup tulisan ini, "Belajar melihat dari mata hati. Dunia akan lebih berwarna kalau kamu bisa." :)



Salam,

@AriOtnaigus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar